cover
Contact Name
Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si
Contact Email
anna@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
quagga.prodibio@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Quagga
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 19073089     EISSN : 26155869     DOI : -
Core Subject : Education,
The Quagga Journal (p-ISSN 1907-3089; e-ISSN 2615-5869) is a journal managed by the Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education Universitas Kuningan (FKIP UNIKU). This journal is issued twice a year (January and July) publishing articles from analytical studies and studies in the fields of educational and biological sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2016)" : 10 Documents clear
PENERAPAN MODEL PBL (Problem Based Learning) BERBANTUAN DIAGRAM VEE TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH SISWA Endah Ratnaningrum; Ondi Suganda; Rahma Widiantie
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.818

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah kemampuan memecahkan masalah siswa dinilai masih rendah.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model PBL (Problem Based Learning) berbantuan diagram Vee terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Metode penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperimen (eksperimen semu) dengan desain penelitian Nonequivalent Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Kadugede Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 312 siswa. Sampel diambil secara Cluster Random Sampling, dibagi menjadi 2 kelompok yaitu  kelas eksperimen sebanyak 35 orang dan kelas kontrol sebanyak 31 orang. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes uraian kemampuan memecahkan masalah dengan langkah IDEAL, lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata post-test kelas eksperimen sebesar 80,32 sedangkan kelas kontrol sebesar 62,15. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,06 dan nilai t tabel 2,66yang artinya H1 diterima maka terdapat pengaruh model PBL (Problem Based Learning) berbantuan diagram Vee terhadap kemampuan memecahkan masalah siswa pada konsep Pencemaran Lingkungan. Respon siswa terhadap model PBL (Problem Based Learning) berbantuan diagram Vee sangat baik dengan keseluruhan rata-rata tiap indikator menghasilkan persentase sebesar 99,04%. Model PBL (Problem Based Learning) berbantuan diagram Vee dapat digunakan dalam pembelajaran untuk memudahkan siswa memecahkan masalah secara terarah dan sistematis. Kata kunci : Diagram Vee, Kemampuan memecahkan masalah, PBL (Problem Based Learning), Pencemaran Lingkungan.
PERBANDINGAN PEMBELAJARAN MODEL COOPERATIFE LEARNING TIPE JIGSAW I DENGAN TIPE JIGSAW II TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 CIAWIGEBANG Pipin Pinuhatul; Anna Fitri Hindriana; Haruji Satianugraha
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.823

Abstract

This research is conducted to find out whether or not the differences in the result of student learning that significant through the use of cooperative learning Type I and II jigsaw. The experiment is conducted at SMP Negeri 1 Ciawigebang in September 2012 in the second half of the school year 2012/2013 on the concept of Human Digestive System. The population in this research is the students at the Eighth Grade of SMP Negeri 1 Ciawigebang which consist all of nine classes. They are class VIII A till class VIII I with 351 students.                                                                 The normality test of jigsaw I and II classes obtain X2 count B-21, 79 and -20, 88 , while X2table is 7,81 and shows this data are normal distribution. For test homogeneity of variance both the data are normal distribution. For test homogeneity of variance both the data and the calculate values Fcount is 1,15 while Ftable is 1,74 if Fcount is lower than Ftable (1,15 1,74) so the variance of the two data are homogeneous. From the percentage calculation of the students reaction that agree with using Cooperative Learning Models Jigsaw I is 62,34% and jigsaw II is 59,46%. The hypothesis test is use Ttest and the calculate values Fcount is 0,87 and Ttable is ± 1,99. If Tcount on the interval Ttable, so is accepted, it means that there is no difference between jigsaw I and II class. But based on percentage student who pass or fill the KKM (73) the student jigsaw I class only produce percentage about 43%, while jigsaw II class produce percentage about 49%. So based on the student who pass the KKM jigsaw I and jigsaw II class has difference experience. The result from this research is Cooperative Learning Models jigsaw I and II has difference that not too big in the achieve of result study especially in the research that the writer do at the concept of Human Digestive System.Key Words : Learning Model jigsaw I, Learning Model jigsaw II. The result study of student, Human Digestive System.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR ANALISIS SISWA PADA KONSEP EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 1 CILIMUS KABUPATEN KUNINGAN Agustia, Dita Hasti; Dirdjosoemarto, Soendjojo; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.819

Abstract

The background of the research is student’s analytical thinking in biology class still low. That showed by student difficulty to identified and formulated the problem, unknown to separated and connected some parts of problem, and difficulty to make summarize based on relevant data and facts. The research question is how the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency? The research purposed is to know the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency. The method used in the research is experimental design. The population of the research is all of students at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus academic years 2012/2013 about eight classes they are 256 students. The sampling technique with cluster random sampling, so the writer choose sample randomly and get class X.8 with 35 students. The technique of data processing used is normality test and hypothesis test (z test). The normality test does to know the normality of data and the result is ² hit (6,450) ² daf (11,07),  so the data is distributed normally. The hypothesis test does to know the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency. Based on the statistical accounting the result is z hit (5,702) z daf (1,65), so Hi is accepted means that they are the influence by using of active knowledge sharing strategy to student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept at tenth grade of SMA Negeri 1 Cilimus Kuningan Regency. Based on the analytical result of postest data, using of active knowledge sharing strategy can improve student’s analytical thinking skill on the ecosystem concept, it showed by the postest value get average 83,057 and analytical data of assesmen include to good category.Key words: active knowledge sharing strategy, analytical thinking skill
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PADA MATERI CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP KELAS VII SMP NEGERI 1 KADUGEDE Riana, Angga; Dirdjosoemarto, Soendjojo; Nurlaelah, Ilah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.825

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa melalui implementasi metode discovery learning. Keterampilan proses sains yang digunakan dalam penelitian ini meliputi keterampilan mengamati, mengklasifika-sikan, berhipotesis, dan berkomunikasi. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kadugede dengan metode quasi experiment yang menggunakan desain Nonequivalent Control Group Design. Teknik pengambilan sampel menggunakan simplerandom sampling. Sampel penelitian meliputi kelompok eksperimen berjumlah 39 siswa dengan menggunakan metode discovery learning dan kelompok kontrol 40 siswa dengan menggunakan metode konvensional (ceramah). Tes uraian diberikan pada saat pretest dan posttest. Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa tidak berbeda nyata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, maka untuk mengetahui adanya pengaruh akibat dari perlakuan yang diberikan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menggunakan data posttest. Pengujian hipotesis berdasarkan perhitungan dengan menggunakan uji t diperoleh hasil thitung  6,1256 dan ttabel 1,6649 ini berarti thitung ttabel. Hal tersebut menunjukkan terdapat peningkatan keterampilan proses sains siswa melalui implementasi metode discovery learning. Berdasarkan penelitian di atas, metode pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan keterampilan proses sains (KPS) siswa.Kata kunci : Metode discovery learning, Keterampilan Proses Sains (KPS)
TRENT BIOTIC INDEX (TBI) MAKROZOOBENTOS PADA PERAIRAN LOTIK DI SEKITAR TALAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN Lisdari Hotifah; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.821

Abstract

Penelitian ini berjudul “Trent Biotic Index (TBI) Makrozoobentos  pada Perairan Lotik di Sekitar Talaga Remis Kabupaten Kuningan”. Latar belakang penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keberadaan makrozoobentos sebagai salah satu biota air yang termasuk sebagai bioindikator terhadap pencemaran air dengan menggunakan pendekatan biologi Trent Biotic Index (TBI). Metode penelitian ini adalah deskriptif yang memberi gambaran tentang kualitas perairan lotik sekitar Talaga Remis dengan TBI untuk setiap stasiun dengan populasi semua makrozoobentos air pada perairan lotik di sekitar Talaga Remis Kabupaten Kuningan dan sampel yang digunakan adalah makrozoobentos yang diambil dengan pemasangan perangkap atau jaring/surber di empat stasiun yang telah ditentukan. Data hasil penelitian ini dianalisis secara kuantitatif dalam penyajian tabel identifikasi makrozoobentos dan nilai indeks biotiknya. Hasil pengukuran nilai DO pada stasiun I adalah 9.5 ppm, stasiun II dan III masing-masing adalah 8.5 ppm, dan stasiun IV adalah 8.7 ppm. Sedangkan untuk nilai BOD pada stasiun I bernilai 0.71, stasiun II dan III masing-masing bernilai 0.61, dan stasiun IV bernilai 0.63. Jenis makrozoobentos yang paling banyak ditemukan pada stasiun I adalah Planaria, stasiun II adalah Serratella, stasiun III adalah Hydropsyche dan Planaria, dan stasiun IV adalah Polypedilum. Sedangkan untuk hasil perhitungan TBI didapatkan nilai untuk stasiun I adalah V yang memiliki nilai BOD paling tinggi, sedangkan stasiun II,III, dan IV adalah IX karena memiliki nilai BOD lebih rendah dibandingkan dengan stasiun I. Nilai BOD lebih tinggi pada stasiun I dikarenakan berdekatan dengan perairan lentik (menggenang) telaga dimana tidak ada arus sehingga polutan yang masuk ke dalam perairan akan tetap terkumpul di sekitar perairan tersebut. Dengan nilai TBI yang didapat maka dapat disimpulkan bahwa kualitas perairan lotik sekitar Talaga Remis masih belum tercemar berat oleh bahan organik. Hal ini disebabkan karena tidak adanya aktivitas manusia yang dapat menyebabkan tercemarnya perairan lotik sekitar Talaga Remis seperti pembuangan limbah. Pencemaran air masih secara alami dan terbatas dari aktivitas pengunjung yang datang ke Talaga Remis.Kata kunci : Trent Biotic Index (TBI), Makrozoobentos, Perairan Lotik, Kualitas air, Talaga Remis
PENERAPAN MODEL PEMEBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN UPAYA PELESTARIANNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR Iin Inayah; Russamsi Martomidjojo; Agus Prianto
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.826

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning terhadap prestasi belajar di smp negeri 7 kuningan kelas Vii dengan mengambil konsep tentang keanekaragaman mahluk hidup dan upaya pelestariannya.Penelitian ini di latarbelakangi karena adanya permaasalahan dalam proses pembelajaran, baik permasalahan siswa, permasalahan metodologis, permasalahan akademis maupun pemasalahan non akademis lainnya, hal tersebut baik langsung maupun tak langsng berpengaruh terhadap restasi belajar dan suasana kelas serta motivasi siswa itu sendiri, untuk mengatasi masalah tersebut salah satunya dapat menggunakan  model pembelajaran contextual teaching and learning.Telah di lakukan penelitian di smpn 7 kuningan di kelas vii C dan kelas vii D dengan pengambilan sampel secara cluster random sampling, dengan jumlah smpel sebanyk 76 siswa . instrumen penelitian menggunakan tes dan angket dengan jumlah tes objektif sebanyak 30 soal, metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksperimen, instrumen penelitian tersebut sebelumnya telah dilakukan pengujian validitaas dan pengujian realibilitas dengan menggunakan KR20. Didapatkan nilai sebesar 0,43376  yang masuk dalam kriteria cukup/sedang . data dianalisis dengan mengunakan uji Z.  2.90 dan  2,33 (    ) . hasil tersebut menunjukan  diterima dan  ditolak .  hal ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran contextual teaching and learning pada konsep keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.Kata kunci : model pembelajaran  CTL pada konsep keanekaragaman makhluk hidup dan upaya pelestariannya
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA PADA KONSEP SISTEM PERNAPASAN Windaningsih Windaningsih; Ondi Suganda; Rahma Widiantie
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.822

Abstract

Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya keterampilan generik sains siswa saat mengikuti pembelajaran. Pembelajaran biologi tidak hanya dihadapkan pada teori-teori saja melainkan harus dihadapkan pada permasalahan yang ada di dunia nyata sehingga siswa hendaknya diarahkan kepada keterampilan generik sains. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan generik sains sisa pada konsep sistem pernapasan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen desain penelitiannya yaitu Nonequivalent Control Group Design. Jenis instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah tes keterampilan generik sains, assessment kinerja, dan angket. Populasi penelitian adalah kelas XI  SMA Negeri 1 Kadugede tahun ajaran  2014/2015 dengan jumlah 152 siswa, pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Sampel yang digunakan untuk kelas kontrol 36 siswa dan kelas eksperimen 36 siswa. Hasil analisis tes keterampilan generik sains kelas eksperimen memiliki rata-rata 82% yang termasuk kategori baik sedangkan di kelas kontrol memiliki rata-rata 73% yang termasuk kategori cukup. Uji hipotesis yang didapat bahwa t hitung 3,82 t tabel 2,64. Hal ini berarrti H1 diterima  bahwa terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan generik sains siswa. Berdasarkan assessment kinerja yang dinilai pada saat melakukan praktikum memiliki rata-rata 2,1 dengan kategori cukup baik,  sedangkan analisis dari data angket yang menunjukan respon positif dengan presentase  97%. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran berbasis masalah dapat memudahkan siswa mengembangkan keterampilan generik sainsnya dalam menyelesaikan berbagai masalah melalui kegiatan eksperimen.Kata kunci       : Keterampilan Generik Sains, Model Pembelajaran Berbasis masalah,                            Sistem Pernapasan Manusia
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN METODE MIND MAP TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR ANALISIS SISWA KELAS X PADA KONSEP EKOSISTEM DI SMA NEGERI 1 DARMA Ading Supriadi; Anna Fitri Hindriana; Haruji Satianugraha
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.827

Abstract

The background of this research is still a lot of learning with teacher centered paradigm. Such a paradigm would lead to less students master the concepts learned. Lack of mastery of concepts can lead to students not mastering the skills of thinking. One of the skills of thinking is analytical thinking. The problem arises from an idea to apply the learning model with the Advance Organizer and Mind Map method to the analysis of students' thinking skills class X on the ecosystem concept in SMA Negeri 1 Darma. This study used a quasi-experimental method with experimental classroom using learning model Advance Organizer with the Mind Map method while the control class using conventional learning models. This study was implemented on 64 students of class X SMA Negeri 1 Darma, with descriptions of 37 students in the experimental class and 37 students in the control class. Analytical thinking skills measured by objective tests using the excuse that includes questions thinking skills of analysis, objective tests are given at the time of the pretest and posttest. The average value of objective tests in the experimental classes while pretest 26.40 and 62.07 posttest while the control class while pretest, posttest 27.12 and 44.41. Testing hypotheses based on the results of objective tests using Wilcoxon test. Based on calculations using the test results obtained pretest Wilcoxon Wcount 235 and Wtable means Wcount Wtable, 242 means there is no difference between the control and eksperimen, class at posttest results obtained Wcount 674 and then Wcount Wtable 242, meaning that there is a difference between the control and the class after the experiment. It can be concluded that there is a real effect of the application of the learning model Advance Organizer with the Mind Map method to the analysis thinking skills of students' class X.Keywords: Advance Organizer, Mind Map, Analysis Thinking
PERBEDAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRITRAININGDENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING ( PBL ) TERHADAP KEMAMPUAN OBSERVASI DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM PADA KONSEP SISTEM PENCERNAAN KELAS XIMAN CIAWIGEBANG Riyanti, Evi; Abidin, Zaenal; Junaedi, Edi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.824

Abstract

Research has been carried out with the title "Inquiry learning model differences and Problem Based Learning Training for observation skills in practical activities in the digestive system of class XI material Ciawigebang MAN." This research backgrounds yet many teachers teach subjects with biology lab, so the ability of untrained observation student . This study aimed to determine differences in the students' observation skills through practical activities Inquiry Training Model with Problem Based Learning in the digestive system in class XI material Ciawigebang MAN. Learning model used in this study is a model of Inquiry and Problem Based Learning Training, shape design used in this study is the Group Two posttest design. The population in this study were students of class XI IPA MAN Ciawigebang 2012-2013 academic year consisting of two classes, namely class 1 and class XI Science XI IPA 2 by the number of students 59. In this study sampling was done by cluster random sampling. Indicator rubric of the data, the indicator points 1 the average values obtained Inquiry class training value of 2.10 and an average grade of 2.43 Problem based learning. Wilcoxon test hypothesis test is to find out which one is better on both models on the indicator points 1. Obtained results 9 W count and 111 W table it can be concluded that the indicator points 1 Problem based learning models are better that training inquiry. 2 points on indicators derived average value of 1.79 and a training classroom  inquiry average grade of 1.90 Problem based learning. Wilcoxon test hypothesis test is to find out which one is better in these two models to the indicator points 2. Obtained results 7 W count and 111 W table makadapat concluded that the indicator points 2 Model Problem-based learning is better than training inquiry. Overall rubric of the data obtained for the average value of 4.10 and a training classroom inquiry average grade 4.43 Problem based learning. Test the hypothesis that the value obtained by Wilcoxon test 9 W count and 111 W table. W count W table, which means there is no significant difference between the use of models of inquiry and problem-based learning training on the ability siswadalam practicum observation on the digestive system in class XI matter MAN Ciawigebang with other words Ho accepted and Ha rejected.Keywords: training model of inquiry, problem based learning, observation skills.
HUBUNGAN SELF REGULATED LEARNING DENGAN METAKOGNITIF SISWA KELAS X PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 1 CIAWIGEBANG Fitriani, Indah Nur; Hindriana, Anna Fitri; Satianugraha, Haruji
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 8, No 1 (2016)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v8i1.820

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pemikiran bahwa salah satu kompetensi yang dikembangkan melalui pembelajaran biologi adalah kemampuan pemecahan masalah, salah satu cara untuk menganalisis suatu masalah dan memecahkan permasalahan adalah menggunakan kemampuan metakognitif dengan mengembangkan sikap self regulated learning. Model pembelajaran inquiry merupakan salah satu model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai pengantar dalam pembelajarannya. Pengukuran kemampuan metakognitif dengan menggunakan tes essai sedangkan pengukuran self regulated learning degan menggunakan angket. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui  seberapa besar hubungan antara self regulated learning dengan kemampuan metakognitif pada pembelajaran biologi. Penilitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan Posttes Only Control Design, dan dilaksanakan pada tanggal 21 April sampai 29 April 2014. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas X SMA Negeri 1 Ciawigebang tahun ajaran 2013-2014 sebanyak 340 siswa, pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan clusterandom sampling. sample yang digunakan sebanyak dua kelas, keduanya dijadikan sebagai kelas eksperimen dengan jumlah 80 siswa. Pengumpulan data menggunakan angket dan tes essai. Berdasarkan hasil perhitungan statistic diperoleh skor rata-rata self regulated learning sebesar 65,79 dengan standar deviasi (S) sebesar 4,85 dan skor rata-rata kemampuan metakognitif sebesar 83,83 dengan standar deviasi (S) sebesar 5,14. Dari perhitungan korfisien korelasi diperoleh nilai sebesar 0,762. Koefisien korelasi antara self regulated learning dengan kemampuan metakognitif menunjukan adanya korelasi yang positif., sedangkan kontribusi variabel self regulated learning terhadap kemampuan metakognitif diperoleh dari koefisien determinasi sebesar 0,580. Hal ini menunjukkan bahwa variabel self regulated learning mempengaruhi 58% terhadap kemampuan metakognitif.  Kesimpulan yang diambil dari penelitian ini yaitu terdapat korelasi positif antara self regulated learning dengan kemampuan metakognitif siswa kelas X pada konsep limbah dan daur ulang limbah di SMA Negeri 1 CiawigebangKata Kunci : Self Regulated Learning, Kemampuan Metakognitif

Page 1 of 1 | Total Record : 10